Meriam tersebut masih banyak digunakan disatuan Jajaran Arhanud. Senjata tersebut menggunakan Proyektil SDT (Self Destroyed) yaitu munisi yang akan meledak sendiri selama 8 detik setelah ditembakkan. Ledakan proyektil tersebut akan menyebar sehingga lebih efektif dalam mengenai sasaran pesawat yang terbang rendah. Meriam tersebut di Kodam Jaya digunakan oleh Yonarhanud 6/1/BAY dan Yonarhanud-10/BAY dalam rangka melindungi Ibu Kota Negara dari serangan udara.